Perih lambung bisa terjadi karena banyak penyebab. Pada beberapa kasus, asal-usul nyeri yang dialami bisa jadi bukan dari lambung. Melainkan dari bagian pencernaan lain, seperti usus, hati, pankreas, atau limpa.
Berikut ini beberapa kemungkinan penyebabnya:
1. Gastroenteritis (Flu Perut)
Bila karena gastroenteritis, perih di lambung biasanya disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, dan tinja yang encer. Bakteri atau virus menjadi penyebab kondisi ini, dan gejala biasanya hilang dalam beberapa hari.
Kondisi ini terjadi ketika bakteri di usus kecil memecah makanan yang dianggap tidak toleran oleh tubuh. Peningkatan tekanan gas di usus dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam di perut. Kondisi ini juga dapat menyebabkan sesak di perut dan sering bersendawa.
3. Sindrom Iritasi Usus (Irritable Bowel Syndrome/IBS)
Orang yang mengidap sindrom ini kurang mampu mencerna jenis makanan tertentu. Sakit perut adalah gejala utama bagi banyak orang dengan IBS dan biasanya gejala hilang setelah buang air besar. Gejala umum lainnya termasuk perut kembung, mual, dan kram.
Terkadang asam lambung bergerak naik ke tenggorokan bisa menyebabkan sensasi perih di lambung. Kondisi ini juga dapat menyebabkan gejala perut kembung atau kram, dan rada terbakar di dada.
Ketika lapisan perut menjadi meradang atau bengkak, rasa perih di lambung dapat terjadi. Gejala lain yang juga dapat terjadi adalah mual, muntah, dan perut kembung.
Adanya luka yang tidak kunjung sembuh di lambung bisa menyebabkan sakit perut yang parah dan terus-menerus. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kembung, gangguan pencernaan, dan penurunan berat badan.
Penyebab paling umum dari lambung dan tukak lambung adalah bakteri H. pylori dan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDS) yang berlebihan atau terus menerus.